About Me

followers

Rabu, 09 Maret 2011

Habis dimakan jaman : tukang foto yang keliling rumah-rumah

 Hari ini gue ngerasa sedikit terharu dengan pemandangan yang gue liat siang tadi tepatnya pukul 10.00 WIB . Kenapa?? karena gue melihat sesosok orang tua yang berjalan seperti tanpa arah menenteng sebuah kamera , mengenakan kemeja warna merah muda dan memakai topi . Ya dialah tukang foto keliling itu .

 Berbeda dengan tukang foto keliling tempat wisata . Dia hanya berjalan lemas dan tak mengucap satu kata pun untuk mempromosikan jasanya , seakan-akan dia tau bahwa tak ada satupun orang yang membutuhkan jasanya lagi karena sekarang zaman sudah semakin berkembang dan maju .
    
Ya kita ga bisa menyalahkan siapa-siapa juga . Masyarakat sudah tidak banyak yang membutuhkan foto keliling lagi ,disamping itu sang tukang foto tetap terus berusaha menawarkan jasanya karena tak punya apa-apa lagi untuk dijadikan usaha . Dan gue baca dari salah satu blog bahwa sang tukang foto keliling tetap menggunakan kamera jadulnya padahal sekarang sudah ada kamera digital.
  
Di era tahun 80-90 an bisnis jasa ini terbilang banyak yang membutuhkan karena pada waktu itu orang-orang hanya sedikit yang mempunyai kamera . Bahkan kata bokap gue , waktu gue kecil gue pernah berfoto menggunakan jasa tukang foto keliling.

Bagi para pembaca jika anda bertemu dengan tukang foto keliling ya sekali-sekali panggil saja lah , kasihan  saya melihatnya . Semoga mereka diberi keberkahan .

     Ada satu cerita juga nih dari blog orang lain , ini dia :


           Foto adalah salah satu bukti sejarah. Dari jaman dulu hingga saat ini setiap orang paling suka di foto, apalagi jika ada peristiwa penting misal pernikahan, ulang tahun, kelahiran, upacara wisuda dll. Atau kalo pas lagi rekreasi, buat saksi kalo kita pernah mengunjungi tempat tersebut.
Kapan hari ponakan disuruh ngumpulin foto oleh guru TPAnya. Karena tantenya ini ga bisa nganterin, nenek kakeknya juga kasihan kalo disuruh nganterin, yang kebetulan ortunya tidak disini, deadlinepun semakin dekat maka kita putuskan pake jasa tukang foto keliling yang setiap sore masih sering terlihat lewat depan rumah. Sebenarnya bisa pake kamera Hp si, tapi nanti juga ribet mau cetaknya. Lagi pula gapapa sekali2 kita manfaatkan jasa tukang foto keliling.

 Semua pasti sudah tau bagaimana perkembangan dunia foto di sekitar kita. Penasaran saya adalah, apakah kamera yang dipake si bapak sudah berubah menjadi kamera digital atau masih menggunakan kamera analog? Dan ternyata si bapak masih menggunakan kamera tuanya,  sebuah kamera analog yang chasingnya sudah keliatan usang, merknya pentax, hmm, pasti dijamannya harganya sangat mahal ya.
Kemudian ketika saya minta hasilnya bisa jadi dalam waktu 2 hari, si bapak bilang, “mudah-mudahan bisa, kalau nanti filmnya cepat habis ya bisa segera selesai.” Ya ampuunnnn.. saya lupa kalo beliau menggunakan roll filem yang baru bisa dilepas jika semuanya sudah dipakai atau kalo dipaksa bisa hangus semua fotonya… gawat.. Meskipun seharusnya bisa dipotong, tapi biayanya lebih mahal. Jadi saran saya, jika menggunakan jasa ini, doakan si bapak setelah itu dapat pelanggan yang banyak, biar cepat selesai. O ya karena menggunakan roll filem ini juga, maka si bapak harus hemat, tak boleh asal jeprat jepret seperti kalo kita menggunakan digicam, yang kalo hasilnya jelek bisa langsung dihapus dan take ulang. Berarti diperlukan keahlian tingkat tinggi dalam hal ini, karena sekali shoot.. action… harus jadi. Jika mesti diulang.. rugilah mereka.
Kasihan memang, dulu si bapak ini kedatangannya di tunggu–tunggu. Ulang tahun si kecil tak akan segera dimulai jika si tukang foto belum datang. Hampir disetiap pesta apapun, khitanan, foto keluarga, bayi yang baru lahir, anak yang baru bisa berjalan dlsb, selalu si tukang foto inilah yang dicari. Tak perlu repot ke studio karena mahal. Tak perlu sewa fotografer yang harganya selangit. Namun sayang, di tengah masyarakat yang serba digital, kehadirannya tak lagi dinanti. Tergusur oleh maraknya Hp berkamera dan menjamurnya digicam. Bahkan dalam sehari berkeliling dari kampung ke kampung bisa jadi tak satupun yang menoleh ke arahnya





sumber : di sini

0 comments: